Kamonesan Hajat Cai
(Aneka Seni Syukuran Selamatan Air)
Kamonesan Hajat Cai, Parade Tari Nusantara 2017, Jawa Barat
Penata tari : Yanto Susanto, Tresna Herdiyanti
Penata Musik : Ano Suparno
Penata Rias & Busana : Kiki Komala Apriliany, Rosmawanti, & M Dedeh
Garapan tari Komenasan Hajat Cai atau Aneka Seni Syukuran Air ini mencoba menggali dan memadukan upacara Ngalokat Cai atau Nyalametkeun Solokan dengan kesenian Sasapian dari daerah Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Kesenian ini merupakan potensi kearifan budaya lokal daerah setempat yang dikolaborasikan dengan mitos Sapi Gumarang yang diambil dari pantun Sulajana atau Sri Sadana yang berkaitan dengan cerita Nyi Pohaci.
Sapi Gumarang merupakan tokoh penjelmaan manusia sakti mandraguna yang terdapat dalam mitologi Wawacan Sulanjana. Sapi Gumarang diceritakan telah menguasai seluruh padi di Kerajaan Galuh sampai Sulanjana menaklukannya. Sapi di Cihideung juga menjadi lambang kesejahteraan masyarakat
Pertunjukan kesenian Sasapian dipertunjukkan oleh sejumlah penari dan diiringi oleh musik tradisional Sunda dengan menggunakan instrumen kendang, terompet dan gong. Sesapian dibuat menyerupai Sapi yang terbuat dari bambu dibalut kain hitam dan diberi sesaji oleh pemimpin upacara. Ritual sasapian merupakan tarian mistis, penari di balik sapi buatan bergerak seperti orang kerasukan roh halus
Ungkapan yang tersaji terpatri diusung lewat suasana rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa, karena telah diberikan air yang berlimpah dan tanaman padi serta tanaman bunga yang tumbuh subur.
Arak arakan dengan Sapi Gumarang disertai oleh penari Sawen atau penari penolak bala, bangbarongan dan bebegig adalah adegan yang menggambarkan tanda kebahagiaan para petani, bahwa panen padi telah bebas dari gangguan hama dan merupakan suatu tanda hasil panennya berhasil memuaskan.
Ungkapan kegembiraan panen padi telah berhasil, kini telah berubah karena masyarakat daerah ini telah beralih menjadi petani tanaman hias, sehingga mengalami transformasi perubahan sosial budaya maupun simbol, maka perkembangan sekarang bentuk diungkapannya dipresentasikan lewat berbagai tanaman hias produk unggulan masyarakat Cihideung.