Tari Danau Da’i
Pelindung dan Penasehat : Kadis. Disbudpar Kab. Gunung Mas
Tari Danau Da’i, Parade Tari Nusantara 2015, Kalimantan Tengah
Penata Tari : Hadhi Saputra, Yendra Rusan
Penata Musik : Hadhi Saputra, Indra Naftali
Penata Rias & Busana : Yenira, Meldaliasi, Nanik Kartika, Yusmi
Tari Danai Da’i ini merupakan improvisasi pada cerita dan ritual kematian tertinggi umat Dayak Kaharingan yakni Tiwah yang begitu melegenda dan dipercaya dahulu kala pernah terjadi di desa Sepang Simin, Kabupaten Guning Mas, Kalimantan Tengah. Tarian ini menceritakan salah seorang penduduk kampung yang bernama Da’i dengan sengaja melanggar Pali atau pantangan pada saat upacara Tiwah berlangsung.
Da’i adalah lelaki pencemburu, hanya karena istri terkasihnya secara sembunyi sembunyi berangkat menghadiri acara tabuh tiwah tanpa sepengetahuannya. Pada saat itu Da’i sedang berburu di hutan. Ia menjadi marah dan sengaja membawa hasil buruannya yaitu seekor orangutan kecil atau Kahiyu ke arena Kanjan Sangkaraya. Da’i juga dengan sengaja membaya orangutan kecil tersebut menari manasai sebagai pelampiasan rasa cemburu dan marahnya. Hal inilah yang membuat alam semesta menjadi murka, menghasilkan basaluh atau hujan serta petir yang dahsyat dan membuat seluruh orang yang mengikuti upacara tiwah tersebut menjadi korban, demikian pula yang terjadi pada Da’i.
Dan hanya sepasang suami istri yang selamat dari kejaran jilatan petir yang mematikan tersebut. Yakni hanya dengan pertolongan suara gaib seekor burung Tetek Aking yang seakan menyuruhnya untuk memotong jari kelingkingnya. Setelah memotong jari kelingkingnya, badai topan pun berhenti. Bekas bencana alam dahsyat tersebut telah menjadi danau yang dikenal sebagai danau Da’i. Sampai sekarang danau ini bisa ditemukan di desa Sepang Simin kabupaten Gunung Mas, Kalimantan tengah.
Tarian Danau Da’i merupakan tarian garapan yang didasari oleh gerkana tarian lokal pedalaman suku Dayak Ngaju dengan memadukan gerak tari Tasai, Kinyah, Pencak silat dan Kanjan yang ditarikan dengan lemah gemulai, tangkas dan terampil oleh 4 putra dan 6 putri anak suku Dayak Kalimantan Tengah. Tarian diiringi dengan alunan musik dayak etnis khas suku Dayak yakni : gondang, garantung, kangkonong, salakatak, tarai kacapi dan alunan syair karungut serta tandak.
Tarian Danau Da’i dilengkapi dengan property tari berupa miniatur Sangkaraya Tiwah, mandau, tombak dan boneka orangutan, serta pakaian dan asesoris tari khas suku Dayak Kalimantan Tengah.
Penari : Trisna LA, Pebrianti N, Karolina YT, Pramita Y, Fransiska W, Meiri YS, Yoga AP, Tomi T, Ragil KA, Tirta
Pemain Musik : Indrawan, Kristian, Epfiratama, Doni S, Dwi A, Pebrianto, Lita.
baguuuss….
indonesia travel http://www.justgoindonesia.com